Mengerikan sekali saat membaca berita di media yang menginformasikan maraknya penculikan anak. Saya sebagai seorang ibu yang memiliki dua orang anak pasti sangat khawatir dengan adanya berita penculikan anak tersebut. Anak-anak belum mampu melindungi dirinya dengan baik sehingga anak-anak sangat rentan menjadi korban penculikan dengan motif tertentu. Hal ini membuat kita sebagai orngtua harus meningkatkan kewaspadaan terhadap anak-anak kita, harapan lainnya semoga pihak berwajib segera bisa menyelidiki dan menangani lebih dalam supaya kasus penculikan anak tidak terulang lagi di kemudian hari.
Semakin maraknya penculikan anak, hal itu sangat membuat saya resah. Sedikit cerita tentang keresahan saya karena saya memiliki dua anak laki-laki yang sangat aktif. Anak-anak saya tidak terlalu betah kalau harus bermain di dalam rumah, mereka lebih sering main di halaman rumah, atau bermain bersama dengan temannya di tempat tertentu, yang jelas masih dekat dengan rumah. Selain itu anak saya tipe pemberani dan mudah bergaul, pernah suatu momen, saya terpaksa mengunci anak sulung saya di dalam rumah. Waktu itu diluar cuaca sangat panas, saya khawatir kalau anak saya bermain di luar, panas-panas maka akan berpengaruh terhadap kesehatannya, saya menyuruh anak saya beristirahat (tidur siang), kebetulan si bungsu sudah tidur. Jadi hanya si sulung yang belum tidur, saya tinggal ke kamar mandi sebentar, setelah selesai dari kamar mandi saya berjalan menemui anak dan berencana menemaninya tidur siang. Namun ternyata saya cari-cari si sulung sudah tidak ada di rumah, dia sangat pintar, ternyata dia kabur lewat jendela hehehe. Saya tidak pernah berpikir dia akan kabur lewat jendela karena saya tidak pernah melihatnys memanjat jendela, jadi saya pikir dia tidak bisa, dan ternyata saya salah.
Akhirnya saya mencari anak saya ke rumah temannya, saya yakin dia pasti pergi ke rumah temannya. Sikap anak saya yang berani kadang kala membuat saya khawatir. Karena terkadang dia bisa pergi tanpa meminta izin saya, sehingga saya harus benar-benar menasehati serta memantau dia dengan sangat teliti. Hal yang paling saya takuti adalah dia pergi ke jalan raya seorang diri, ditambah lagi berita penculikan anak. Beberapa hal bisa kita lakukan untuk mencegah penculikan anak, nah apa saja?
Memberikan Edukasi Kepada Anak
Memberikan edukasi kepada anak merupakan salah satu cara mencegah penculikan anak, gak hanya penculikan anak saja sih sebenarnya, kekerasan seksual atau saat anak berada dalam kondisi darurat. Misalnya tersesat di tempat umum, atau terpisah dari keluarga saat sedang berlibur. Dengan memberikan edukasi kepada anak setidaknya anak tidak kebingungan saat menghadapi situasi darurat tersebut, apalagi jika anak sudah memiliki aktivitas di luar rumah seperti sekolah, mengaji, les, dan lain sebagainya.
Memang sih di sekolah anak sudah diajarkan basic dasar melindungi diri saat dalam keadaan darurat, namun sebagai orangtua kita juga perlu memastikan bahwa anak kita benar-benar memahami dan mampu mempraktekannya.
Beberapa cara edukasi yang dapat diberikan kepada anak misalnya mengajarkan anak agar selalu waspada saat bertemu orang asing, kita bisa memulai dengan menjelaskan siapa yang dimaksud orang asing, kemudian menyampaikan bahwa kita tidak tau apakah orang asing itu baik atau tidak. Untuk itu kita bisa meminta anak agar selalu waspada, jika orang asing bertindak tidak baik yang membuat anak merasa tidak nyaman maka yakinkan anak untuk tidak takut berteriak meminta tolong.
Saat berada di keramaian kemudian tersesat jelaskan anak kepada siapa dia bisa meminta tolong, misalnya kepada petugas yang memakai seragam seperti satpam atau polisi, jika tidak ada kita bisa mengajarkan anak untuk meminta tolong kepada ibu-ibu yang membawa anak.
Mengenalkan Anak Identitas Dirinya
Sedikit cerita mungkin kita semua pernah mengetahui atau menemukan anak yang terpisah dari orangtuanya di pusat perbelanjaan. Saya rasa ini adalah hal yang cukup sering terjadi. Saya pribadi setiap ke pusat perbelanjaan seringkali mendengar pengumuman anak yang terpisah dari orangtuanya. Apalagi saat menjelang lebaran di pusat perbelanjaan sering kali ada pengumuman anak yang tersesat atau terpisah dari orangtuanya. Ada anak yang tau identitasnya sehingga lebih mudah petugas membantu mempertemukan kembali anak kepada orangtuanya. Ada juga yang belum bisa mengenal identitasnya sehingga mungkin perlu waktu.
Nah disinilah pentingnya kita mengajarkan anak mengenal siapa namanya, siapa nama ayahnya, siapa nama ibunya. Apabila anak sudah bersekolah bisa diajarkan untuk menghafal nomor ayah atau ibunya, supaya saat anak berada dalam kondisi darurat anak lebih mudah untuk menghubungi ayah atau ibunya. Namun apabila anak belum bisa menghafal identitasnya, kita bisa menyiasati dengan memberikan catatan identitas diri anak yang diletakkan di dalam tasnya. Sehingga saat berada dalam kondisi darurat, masih ada cara anak menghubungi orangtuanya.
Mengajak Anak Bermain Peran atau Melalui Tontonan Edukatif
Nah sebagai orangtua kita juga perlu melatih anak secara langsung, supaya kita bisa mengetahui respon anak dalam menghadapi situasi darurat. Sehingga kita bisa mengoreksi sesuatu yang mungkin masih belum dipahami oleh anak. Bunda bisa mengajak anak bermain peran seolah anak sedang tersesat, atau saat anak berhadapan dengan orang asing. Dengan bermain peran ini anak memiliki gambaran langsung tentang langkah-langkah yang harus di lakukan saat bertemu orang asing, saat tersesat dan dalam keadaan darurat. Disini juga kita bisa melihat apakah anak berani meminta tolong, jika ternyata anak masih malu-malu kita bisa menasehati anak supaya berani meminta tolong dan menyingkirkan sejenak rasa malu. Sampaikan bahwa keadaan darurat bisa membawa bahaya bagi dirinya.
Selain mengajak anak bermain peran, kita juga bisa memberikan anak tontonan edukatif tentang cara menghadapi orang asing. Saya rasa ini di YouTube sudah ada ya. Nah kita bisa mengajak anak menonton bagaimana sih cara melindungi diri saat berhadapan dengan orang asing. Sambil menonton bunda juga bisa meyakinkan anak untuk berani dan tegas apabila orang asing mengganggu dan membuat anak tidak nyaman. Dengan memberikan tontonan seperti itu, anak akan memiliki gambaran tentang langkah yang harus dilakukannya saat berhadapan dengan situasi tersebut.
Meningkatkan Pengawasan Terhadap Anak
Keamanan dan keselamatan anak merupakan tanggung jawab kita sebagai orangtua. Nah meski kita sudah mengajarkan anak beberapa point diatas, pengawasan kita terhadap anak-anak tentu tetap harus ditingkatkan. Sebagian kasus penculikan anak terjadi karena kurangnya pengawasan orangtua terhadap anak, meskipun orangtua sibuk bekerja pengawasan terhadap anak-anak tetap harus dijaga dan ditingkatkan. Karena anak-anak adalah orang yang paling rentan terkena kejahatan. Baik penculikan, kekerasan seksual maupun kejahatan lainnya.
Ketika anak bersekolah tulis siapa orang yang akan mengantar dan menjemput, kemudian saat orangtua bekerja siapa yang akan menjaga anak. Selain itu kenali dengan baik lingkungan bermain anak, penting juga kita dekat dengan tetangga dan lingkungan masyarakat. Beri batasan anak saat bermain agar tidak terlalu jauh dari lingkungan rumah.
Penutup
Sebagai orangtua kita harus paham bahwa kejahatan bisa terjadi kapan saja dan dimana saja, untuk itu kita tidak bisa jika hanya berdiam diri ditengah maraknya kasus penculikan anak yang beredar di media. Kita harus bisa berupaya untuk mencegah penculikan anak, nah beberapa point diatas bisa menjadi upaya para orangtua untuk mencegah penculikan terhadap anak.
Mungkin itu saja yang bisa saya tulis pada pembahasan kali ini, kurang lebihnya saya mohon maaf.
Karena anak adalah anugrah yang sangat berharga dan luar biasa, diamanahkan kepada kita agar kita selalu merawat dan menjaganya dengan penuh kasih sayang
Sekian dan terimakasih
Posting Komentar untuk "Cara Mencegah Penculikan Anak, Antisipasi Saat Anak Dalam Situasi Darurat"