Jika di momen kehamilan pertama bunda lebih banyak disibukkan dengan persiapan menjadi new moom, maka berbeda dengan kehamilan anak ke dua ya Bun, dimana kehamilan ke dua ini pastinya lebih banyak lagi persiapan yang harus dikerjakan. Apalagi ada yang akan menyandang status baru sebagai kakak nih, wah pastinya banyak banget hal yang harus disiapkan supaya saat anak ke dua lahir, si kakak sudah siap menjalankan peran barunya.
Eits, tapi pastinya gak gampang juga kan memberikan pemahaman ke anak kalau dia akan segera menjadi kakak, apalagi usia anak yang selisihnya gak terlalu jauh. Butuh proses secara bertahap agar anak bisa menerima status barunya itu.
Saat sang adik lahir waktu yang biasanya full untuk si kakak akan terbagi, dan hal ini juga yang seringkali menyebabkan si kakak cari-cari perhatian. Si kakak mungkin belum paham kalau yang dirasakannya itu adalah rasa cemburu, untuk itu penting banget menyiapkan mental anak menjadi kakak, supaya anak tidak mudah merasa cemburu kepada adiknya, atau bahkan merasa bahwa kehadiran adiknya tidak menyenangkan baginya.
Nah berikut ini beberapa tips yang ingin saya bagikan tentang gimana sih cara menyiapkan anak menjadi kakak, biar gak gampang cemburu? Simak terus ya Bun.
Melakukan Pengenalan Lebih Awal Tentang Peran Kakak dan Adik
Hal pertama yang harus dilakukan untuk menyiapkan anak menjadi kakak adalah melakukan pengenalan kepada anak, jadi sangat penting anak mengetahui apa sih peran "kakak" dan apa sih peran "adik" itu. Proses pengenalan ini harus dilakukan secara bertahap dan konsisten. Mengapa harus secara bertahap, karena anak membutuhkan waktu untuk mencerna dan memproses informasi yang baru diterimanya.
Beberapa hal berikut yang bisa bunda lakukan sebagai proses pengenalan peran kakak dan adik yaitu:
- Mengenalkan melalui lingkungan
Bunda bisa mulai mengenalkan tentang peran kakak dan adik melalui lingkungan, bunda bisa mengajak anak bermain di rumah tetangga atau di rumah saudara dimana ada peran kakak dan adik disana. Jadi anak bisa belajar sambil melihat langsung ini yang disebut kakak dan ini adik.
Pada saat awal pengenalan mungkin anak masih bingung dan belum sepenuhnya paham, itulah mengapa dibutuhkan yang namanya konsisten ya Bun. Seiring berjalannya waktu ketika anak sering dijelaskan dan diberikan pemahaman, maka ada saatnya anak akan paham dengan yang kita jelaskan.
2. Nostalgia Foto Saat Hamil dan Foto Bayi
Selanjutnya bunda bisa mengajak anak nostalgia foto saat bunda mengandung, jelaskan gambaran kesamaan saat bunda mengandung anak dan mengandung calon adiknya, kemudian ajak juga anak melihat foto saat dirinya masih bayi
3. Mengenalkan melalui buku cerita
Bunda juga bisa mengenalkan apa itu kakak dan adik melalui buku cerita keluarga, atau bisa juga cerita hewan yang menceritakan tentang keluarga. Pilih buku cerita yang ada gambarnya ya Bun, supaya anak lebih tertarik dan lebih paham dengan ceritanya. Nah dari cerita keluarga atau cerita hewan itu ajak anak mengenal bahwa didalam keluarga ada yang disebut sebagai kakak dan ada juga yang disebut sebagai adik.
4. Mengenalkan melalui kehamilan bunda
Seiring berjalannya waktu saat perut bunda mulai membesar, bunda bisa mengajak anak merasakan kehadiran sang adik di dalam perut bunda. Mungkin saat janin sedang aktif bergerak, bunda bisa meminta anak untuk memegang perut bunda agar anak bisa merasakan pergerakan sang adik saat menendang. Selain itu saat bunda melakukan USG ajaklah anak, supaya anak semakin paham dan mengerti bahwa dia akan segera menjadi kakak.
Mengajarkan Anak Basic Kemandirian
Nah mengajarkan anak basic kemandirian ini penting banget ya Bun, karena setelah sang adik lahir pastinya waktu bunda untuk si kakak pasti akan terbagi ya, apalagi kalau bunda merantau atau ngurus anak sendiri tanpa ART. Udah jadi hal yang wajib banget untuk mengajarkan anak basic kemandirian sesuai dengan usianya. Jika anak sudah berusia 2 tahun pastikan anak sudah lulus toilet training sebelum si adik lahir. Selain itu ajarkan juga cara memakai dan melepas pakaian, supaya saat si adik sudah lahir anak sudah paham dan bisa menjalankan basic kemandirian. Ini juga bisa memudahkan pekerjaan bunda ya kan, agar tidak terlalu repot mengurus keduanya.
Mengajak Kakak Berpartisipasi Mengurus Keperluan Adik
Hal selanjutnya yang bisa dilakukan untuk menyiapkan anak menjadi seorang kakak adalah mengajak anak berpartisipasi mengurus adik. Saat adik belum lahir bunda bisa mengajak anak untuk ikut menata pakaian si adik, atau menyiapkan segala keperluan untuk menyambut kehadiran sang adik.
Nah ketika adik sudah lahir bunda bisa mengajak kakak ikut serta merawat sang adik seperti membantu bunda mengambilkan popok, atau mengambilkan pakaian si adik.
Saat anak lahir, bunda juga bisa mengenalkan sang adik kepada kakaknya, misalnya begini:
"Hai kakak, lihat ini adeknya kakak sudah lahir lho,".
Bunda juga bisa menjelaskan kepada si kakak bahwa bayi yang baru lahir belum bisa diajak bermain. Tubuhnya masih lemas, belum bisa apa-apa jadi harus kita bantu supaya adik bisa tumbuh dengan baik. Nanti ketika adik sudah semakin besar baru deh adik bisa main sama kakak.
Berikan kakak kesempatan untuk mengekspresikan rasa sayangnya kepada sang adik, misal kakak ingin mengelus atau menciumnya. Nah kira-kira begitu ya Bun.
Luangkan Waktu untuk Kakak
Hal yang gak kalah pentingnya dilakukan adalah dengan meluangkan waktu bersama kakak, entah menemani kakak bermain, atau membacakan buku cerita, atau kebiasaan lain yang sering bunda lakukan bersama si kakak. Hal ini bertujuan untuk tetap mengisi penuh tangki cinta si kakak supaya kakak tidak merasa cemburu atau merasa tidak dihiraukan lagi.
Libatkan Suami dalam Segala Prosesnya
Peran suami sangat penting ya Bun, jadi jangan lupa untuk melibatkan suami saat proses menyiapkan anak menjadi kakak, sampaikan kepada suami bantuan apa yang bunda butuhkan, agar setiap prosesnya berjalan dengan baik. Langkah ini sekaligus sebagai latihan bagi suami memiliki dua anak. Hehehe.
Posting Komentar untuk "Cara Menyiapkan Anak Menjadi Kakak, Biar Gak Gampang Cemburu. "